Alkisah
di suatu desa, hiduplah seorang perempuan yang biasa dipanggil Nyi
Randa Tarub, dia mempenyai anak angkat bernama jaka tarub yang telah
tumbuh menjadi seorang pemuda dewasa yang tampan dan sangat senang
berburu. Suatu hari ketika dia berburu seperti biasanya, dia mendengar
suara wanita yang kurang jelas karena ditelan dedauanan, karena
penasaran jaka tarub akhirnya menuju ke sumber suara secara
mengendap-endap. Jaka tarub melihat 4 orang gadis cantik yang sedang
mandi di telaga, hampir bersamaan dengan itu, dia juga melihat beberapa
lembar selendang yang tergeletak dipinggir telaga, ada bisikan dari
dalam diri Jaka Tarub untuk mengambilnya, dan secara mengendap-endap dia
mengambil salah satunya. Ketika para gadis yang ternyata bidadari itu
hendak kembali ke kahyangan, salah satu dari mereka panik karena tidak
menemukan selendangnya, tapi ketiga bidadari lain tidak dapat berbuat
apa-apa.
Melihat
hal tersebut jaka tarub mendekati sang bidadari yang tertinggal bernama
Nawang Wulan itu, Nawang Mulan terpaksa harus menceritakan semuanya,
Dewi Nawang Mulan tidak punya pilihan lain, akhirnya dia ikut ke rumah
Jaka Tarub
.
Hari berganti hari, mereka menikah dan mempunyai anak. Bagaimanapun
Dewi Nawang Mulan adalah seorang bidadari sehingga dia mempunyai
kelebihan, salah satunya adalah dapat membuat sebakul nasi hanya dari
satu biji padi, asalkan tidak ada yang mengetahui hal itu, itulah
sebabnya Dewi Nawang Mulan melarang suaminya untuk membuka tanakan
nasinya, namun Jaka Tarub tidak sanggup menahan rasa penasarannya, dia
membuka tanakan nasi itu dan sangat terkejut karena hanya ada satu biji
padi di dalamnya. Jaka Tarub menanyakan perihal itu ke isterinya,
seketika itu pula Dewi Nawang Mulan kehilangan kesaktian.
Karena
telah sepenuhnya menjadi manusia biasa, Dewi Nawang Mulan pun harus
bersusah payah untuk membuat kebutuhan sehari-hari, harus bersusah-susah
menumbuk padi, dan mengambil padi dilumbung. Semakin lama, padi
dilumbung semakin berkurang. Sampai suatu hari, ketika Dewi Nawang Mulan
ingin mengambil padi, dia menemukan selendangnya terselip diantara
butir-butir padi. Dewi Nawang Mulan merasa sedih sekaligus gembira, dia
senang karena mengatahui dia akan segera berkumpul bersama
teman-temannya, dia sedih karena harus berpisah dengan keluarganya, tapi
tak ada pilihan lain, dia harus meninggalkan Jaka Tarub yang sedari
tadi ternyata melihat ia telah berubah menjadi bidadari lagi.
Dewi Nawang Mulan hanya berpesan agar suaminya membuat sebuah dangau di dekat pondoknya sesaat sebelum kembali ke kahyangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar